Favorable Group Limited mengucapkan selamat hari libur Festival Perahu Naga~

Festival Perahu Naga adalah hari libur tradisional Tiongkok yang jatuh pada hari kelima bulan kelima penanggalan Imlek, yang jatuh pada akhir Mei atau Juni dalam kalender Gregorian. Pada tahun 2023, Festival Perahu Naga jatuh pada tanggal 22 Juni (Kamis). Tiongkok akan memiliki 3 hari libur umum mulai Kamis (22 Juni) hingga Sabtu (24 Juni).

Festival Perahu Naga adalah salah satu dari empat festival tradisional Tiongkok teratas, bersama dengan Festival Musim Semi, Hari Ziarah Kubur, dan Festival Pertengahan Musim Gugur.

Selain Tiongkok daratan, banyak negara dan wilayah Asia lainnya juga merayakan festival ini. Di Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Taiwan, Tiongkok, festival ini dikenal sebagai Festival Bak Chang ('Festival Pangsit'). 

Bagaimana Orang Merayakan Festival Perahu Naga?

Adat istiadat Festival Perahu Naga dapat dibagi menjadi dua kategori.Salah satunya adalah untuk memuja dewa naga dan pahlawan,seperti Qu Yuan. Kegiatan tersebut meliputi lomba perahu naga dan makan pangsit nasi ketan.

Kategori lainnya bertujuan untuk menangkal kejahatan dan menjaga kesehatan masyarakat. Kegiatan tersebut meliputi mandi dengan ramuan herbal, menggantung mugwort dan calamus, serta minum arak realgar.

1. Makan Pangsit Nasi Ketan

Zongzi (粽子zòngzi /dzong-dzuh/) adalah makanan Festival Perahu Naga yang paling tradisional. Berkaitan dengan peringatan Qu Yuan, legenda mengatakan bahwa gumpalan nasi (tidak seperti zongzi) dilemparkan ke sungai untuk menghentikan ikan memakan tubuhnya yang tenggelam.

Di masa lalu, setiap keluarga akan membuat pangsit nasi ketan dan membagikannya sebagai hadiah, menerimanya, dan memakannya. Saat ini hanya beberapa anggota keluarga yang lebih tradisional yang mau memasak sendiri, sementara mayoritas dibeli dari restoran dan tukang roti.

Zongzi terbuat dari nasi ketan yang diisi dengan daging, kacang-kacangan, dan isian lainnya. Mereka dibungkus dalam bentuk segitiga atau persegi panjang di dalam daun bambu atau alang-alang dan diikat dengan tangkai yang direndam atau tali sutra berwarna-warni. Rasa zongzi biasanya berbeda dari satu daerah ke daerah lain di seluruh Tiongkok. 

2. Berpartisipasi Dalam atau Menghadiri Lomba Perahu Naga

Lomba perahu naga adalah kegiatan terpenting dari Festival Perahu Naga. Dikatakan berasal dari legenda orang-orang yang mendayung perahu untuk mencari tubuh penyair patriotik Qu Yuan (343–278 SM), yang menenggelamkan dirinya di Sungai.

Ada penjelasan lain. Dipercaya bahwa lomba perahu naga dapat ditelusuri kembali lebih dari 2.000 tahun yang lalu, ketika itu adalah cara untuk memuja Dewa Naga atau Dewa Air.

Perahu kayu dibentuk dan dihias dalam bentuk naga Tiongkok. Ukuran perahu bervariasi menurut wilayah dan biasanya membutuhkan 30–60 orang untuk mendayungnya. Selama perlombaan, tim perahu naga mendayung secara harmonis dan tergesa-gesa, diiringi suara drum yang dipukul. Dikatakan bahwa tim yang menang akan mendapatkan keberuntungan dan kehidupan yang bahagia di tahun berikutnya.

3. Menggantung Mugwort dan Calamus Tiongkok

Festival Perahu Naga diadakan pada awal musim panas ketika penyakit lebih lazim. Daun mugwort digunakan secara medis di Tiongkok untuk memerangi penyakit tersebut. Aromanya menghalau lalat dan nyamuk. Calamus adalah tanaman air yang memiliki efek serupa.

Pada hari kelima bulan kelima, orang biasanya membersihkan rumah, halaman, dan menggantung mugwort dan calamus di ambang pintu untuk mencegah penyakit. Dikatakan juga menggantung mugwort dan calamus dapat membawa keberuntungan bagi keluarga.

4. Minum Arak Realgar

Ada pepatah lama: 'Minum arak realgar mengusir penyakit dan kejahatan!' Arak realgar adalah minuman beralkohol Tiongkok yang terdiri dari sereal yang difermentasi dan bubuk realgar (sulfida arsenik seperti rubi). Di zaman kuno, orang percaya bahwa realgar adalah penawar untuk semua racun, dan efektif untuk membunuh serangga dan mengusir roh jahat. Jadi, semua orang akan minum arak realgar selama Festival Perahu Naga.

5. Memakai Kantong Parfum

Sebelum Festival Perahu Naga tiba, orang tua biasanya menyiapkan kantong parfum untuk anak-anak mereka. Mereka menjahit tas kecil dengan kain sutra berwarna-warni, mengisi tas dengan parfum atau obat herbal, dan kemudian mengikatnya dengan benang sutra.

Selama Festival Perahu Naga, kantong parfum digantung di leher anak-anak atau diikat di bagian depan pakaian sebagai hiasan. Kantong parfum dikatakan melindungi mereka dari kejahatan.